TINGKAT KECEMASAN PASIEN TBC DENGAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN OAT DI PUSKESMAS PERUMAS II KOTA PONTIANAK

Latar belakang: Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Basil mycobacterium tuberculosis merupakan penyebab utama kesehatan yang buruk dan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang mengharuskan pasien menelan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) setiap hari selama minimal 6 bulan. OAT menimbulkan efek samping yang mengakibatkan pasien cemas dan khawatir dengan pengobatannya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan efek samping OAT di Puskesmas Perumnas II Kota Pontianak. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross sectional dengan teknik Accidental sampling dan sampel sebanyak 35 responden kemudian di uji dengan Sperman rank. Hasil: Dari 35 responden yang berjenis kelamin laki-laki 54,3% dan perempuan 45,7%. Usia terbanyak yaitu dewasa awal 31,4%, remaja akhir 25,7%, dewasa akhir 20%, lansia awal dan lansia akhir masing-masing 11,4%. Responden yang mengalami kecemasan ringan 48,6%, tidak cemas 40%, kecemasan sedang 8,6%, kecemasan berat 2,9%. Responden yang mengalami efek samping ringan OAT 60% dan efek samping berat OAT 40%. Hubungan tingkat kecemasan dengan efek samping OAT yaitu P velue 0,188 > 0,05. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan efek samping OAT